Siapa yg mengajariku kesederhanaan?
Mama.
Mama yang selalu bisa. Mama memang sering mengungkapkan; tentang dua kata yang sampai sekarang terus kuingat: apa adanya.
Beliau berkata hidup adalah mengisi kehidupan itu sendiri. Apa yang kita jalani, apa yang kita hadapi, tidak lain dan tidak bukan dalam rangka mengisi kehidupan. Masalah, rintangan, dan segala macamnya itu menjadi unsur pengisinya. Supaya hidup lebih bermakna.
Ingatlah, sekali lagi ingatlah, pada akhirnya kita akan kembali ke pangkuan-Nya.
Jadi untuk apa khawatir? Untuk apa takut? Takutlah hanya kepada Allah. Terlebih lagi takut kalau" hidup ini ngga bisa kita manfaatkan untuk beribadah, memberi manfaat buat orang lain.
Ketika telah berusaha, serahkan semuanya pada Allah. Mungkin kita menghadapi kenyataan yang ngga sesuai dengan apa yang kita bayangkan. Maka bersikaplah lapang dada, berjiwa besar & ksatria. Terimalah, bersyukurlah. Yakin Tuhan selalu membantu hambaNya, dan mengatur yg terbaik buat kita. Kalau ngga sekarang ya mungkin nanti; pada waktu yg tepat & bahkan dengan skenario lebih indah.
Percayalah, terlepas dari pencapaian apapun, dengan kamu berdiri sebagai manusia; keberadaan kamu tetap berharga. Akan selalu ada yang menyayangimu, termasuk Tuhan. Hal yang sederhana, bukan?
Semoga...semoga aku bisa selalu mengamalkan ajaranmu Bunda. May God always bless you, I love you.