Ya benar. Terima kasih, teman. Tetapi bayangkan kalau selama ini kamu sudah berusaha berjalan, merangkak sekalipun; namun tidak kunjung melihat titik cerah, jalan yang tidak terbuka, buat apa mencapai sesuatu yang mustahil adanya? Bukan artinya putus asa, tapi melihat realita. Belum lagi hantaman badai yang selalu ada ketika kamu mencoba menghadapinya. Dasarnya kasar, tapi terasa halus. Dan pada kenyataannya, sesuatu yang diiris perlahan dan sedikit demi sedikit itu terasa lebih gila.
Kamu boleh tertawa. Saya juga ingin tertawa. Saya ingin menertawai diri saya sendiri. Sial karena saya begitu bodoh. Saya sudah terlanjur, terlalu mengenali yang begitu adanya.
Yang saya camkan, yang setiap orang butuhkan cuma pemahaman. Mengalah dan tidak perlu dilawan. Bersabar dan mungkin dengan berkorban, entah itu raga ataupun jiwa. Dan harus mengerti bahwa suatu ketika ada hal yang tidak boleh dipaksakan sesuai dengan apa yang ingin kita perjuangkan.
Dear God, please give me a clue to do what should I do.
Give me a sign to fight what should I fight.
Give me a sign to fight what should I fight.