Pages

1 Januari 2011

What’s From Discrete

Dari lima mata kuliah gw, ada salah satu pelajaran yang cukup baru buat gw. Yang baru gw temui di tingkat satu semester satu ini. Subjectnya yaitu: Matematika Diskret.


Gw mendapat kelas yang diajar oleh seorang Ibu Profesor, yang baik dan ramah sekali. Gaya mengajarnya yang perlahan, menjelaskan dengan sabaaar banget. Kebanyakan dari materi dalam pengajarannya benar-benar membutuhkan logika. Pernah dalam suatu pertemuan, ibu membahas suatu soal tentang ekuivalensi operator ekslusif or. Selama ini kan gw hafalnya (a(xor)b) = (a v b) ^ ~(a ^ b). Tanpa tau sebenernya apa maksud di balik itu. Dan dengan simpelnya ibu menjelaskan tentang pemahaman dibaliknya. Contoh gampang: eksklusif or adalah keadaan dimana ada orang a dan orang b di suatu ruangan, tapi tidak keduanya berada dalam ruangan tersebut. Dan….benar banget. Dengan tau contoh itu kita langsung dapat menulis penjabaran ekivalensi (a(xor)b).


Ibu dosen selalu mengajak kami untuk memahami konsep, jangan berpatokan pada hafalan. Dan gw kagum dengan hal itu. Saat dikasih contoh sederhana itu gw jadi tersadar, atas hal yg sebelumnya ngga pernah gw pikirkan sama sekali. Cara dalam menentukan logika, dosen gw lebih mengajarkan kepada pembangunan dan konstruksi jalan pemikiran untuk paham bagaimana prosesnya.


Tapi yang menjadi masalah adalah, otak gw terkadang lemot dan sering ngga nyampe kepada cara pikir tertentu. Hahaha istilahnya kayak ngga kepikiran saat menentukan jalan solusi. Tapi ketika dibimbing, dikasihtau, dan dijelasin sama orang lain, lagi-lagi jadi terbuka pikiran gw, yang membuat gw kaya anak kecil yang surprised ’Gila begitu toh caranya!’ atau ’Oh iya yah bener juga! Ngga kepikiran!’ Yang membuat gw semakin takjub dengan luasnya ilmu yg ada di dunia ini, ilmu yang pasti datangnya pasti dari Tuhan. Kuliah bukan tentang materi aja, tapi banyak hal-hal kecil lainnya yang bisa menjadi pembelajaran.


Memang benar mungkin, ada kebahagian tersendiri ketika kita mengetahui dan berhasil memahami sesuatu. Maka temuilah kebahagiaan itu. Ambil pemahaman, bukan hafalan. Lihatlah proses, bukan hasil.


Thank you my lecturer for constructing such an good idea inside my mind. Wish I can always apply it. Thank you.